Kurikulum baru akan
diimplementasikan, mulai tahun pelajaran 2013.2014. Penerapannya pun secara bertahap untuk kelas-kelas awal. Dan khusus di tingkat SD, termasuk kelas IV. Ini untuk menyesuaikan dengan kondisi pembelajaran siswa.
Tapi, suara penolakan masih terus terdengar. Salah satunya datang dari Koalisi Tolak Kurikulum 2013. Koalisi yang dimotori Indonesian Corruption Watch mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi, (KPK) dan meminta lembaga itu turut mengawasi anggaran implementasi kurikulum baru. Koalisi juga mendatangi DPR dan meminta wakil rakyat memeriksa ulang rencana anggaran. Tujuannya, agar tidak ada penyelewengan anggaran, mengingat besarnya biaya untuk implementasi kurikulum (kompas.com. 26/03). Jadi ini masalah efisiensi dan transparansi anggaran.Sedangkan pemerintah dan DPR belum sepakat bulat terhadap kurikulum 2013, meskipun sesungguhnya itu hanya bersifat artifisial dan prosedural.
Tapi, suara penolakan masih terus terdengar. Salah satunya datang dari Koalisi Tolak Kurikulum 2013. Koalisi yang dimotori Indonesian Corruption Watch mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi, (KPK) dan meminta lembaga itu turut mengawasi anggaran implementasi kurikulum baru. Koalisi juga mendatangi DPR dan meminta wakil rakyat memeriksa ulang rencana anggaran. Tujuannya, agar tidak ada penyelewengan anggaran, mengingat besarnya biaya untuk implementasi kurikulum (kompas.com. 26/03). Jadi ini masalah efisiensi dan transparansi anggaran.Sedangkan pemerintah dan DPR belum sepakat bulat terhadap kurikulum 2013, meskipun sesungguhnya itu hanya bersifat artifisial dan prosedural.
Argumen lain dari pihak-pihak yang
menolak implementasi kurikulum 2013 adalah karena tidak ada kajian mendalam,
tidak ada evaluasi secara komprehensif atas kurikulum sebelumnya, uji publik
dalam waktu yang singkat dan disinyalir hanya formalitas
Perdebatan yang bersifat dialektis
dan filosofis, akan tetap ada, karena dalam penyusunan kurikulum tersedia
banyak konsep dan teori. Terlebih, suatu kurikulum menyangkut berbagai aspek,
termasuk sosial, ekonomi, budaya, teknologi.
Penolakan dan dukungan terhadap
kurikulum 2013 lebih merujuk pada sudut pandang sektoral. Mereka yang
berkecenderungan pada sikap politik tertentu akan menyoroti kurikulum sebagai
komoditas politik. Sebagian lainnya menolak dengan alasan kurikulum 2013 tidak
dipersiapkan secara matang.
Implementasi
Suka atau tidak, kurikulum 2013
akan menjadi pedoman pendidikan di tanah air. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sudah melakukan berbagai sosialisasi. Berbagai persiapan, seperti
penyiapan pelatihan guru, buku pegangan guru, buku paket untuk siswa , dan
sebagainya.
Disadari bahwa guru merupakan kunci utama keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, harapan keberhasilan pendidikan sering dibebankan pada guru. Salah satu hal mendasar yang
penting disikapi oleh guru adalah kesiapan mental terhadap perubahan. Guru tidak
boleh terjebak dalam rutinitas dan formalitas. Masih banyak guru yang enggan
mengupdate informasi atau meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait
profesi. Di lapangan masih banyak guru yang
belum selesai dengan urusannya sendiri. Masih sibuk untuk hal-hal yang di luar
konteks menciptakan pembelajaran yang efektif.
Globalisasi telah menembus batas-batas
ruang dan waktu. Dinamika yang demikian cepat di bidang teknologi dan
informasi, menuntut tindakan antisipasi dan adaptasi yang cepat. Perkembangan
sosial budaya, pengetahuan, teknologi, telah
membawa kehidupan siswa pada suatu tahapan kehidupan yang lebih cepat dari
usianya.
Substansi suatu kurikulum adalah program pendidikan
yang bertujuan membentuk siswa berkarakter, bertanggung jawab, pantang
menyerah, dan tertanam jiwa nasionalisme.
Penerapan kurikulum 2013 menjadi
tantangan sekaligus peluang bagi guru untuk mewujudkan cita-cita pendidikan.
Tenaga pendidikan dan kependidikan ditantang untuk menjembatani kondisi ideal
dan kondisi nyata dunia pendidikan.
Evaluasi
Model dan pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada aktivitas siswa sebenarnya sudah dikenalkan sejak akhir
1980-an. Dulu dikenal istilah Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Dan sampai kini,
model dan pendekatan CBSA sebenarnya juga masih menjadi perhatian utama. Tapi sampai
di mana praktik itu mencapai tujuan hakikinya?. Siswa aktif itu seperti apa?
Bagaimana mau aktif, kalau gurunya saja masih seperti dulu, seperti dulu dia
diajar oleh gurunya.
Sekarang yang diperlukan adalah optimalisasi
peran guru. Selain itu juga partisipasi dan keterlibatan semua komponen
masyarakat. Dunia pendidikan harus fokus mengerahkan sumber daya kependidikan
untuk implementasi kurikulum. Segala sumber daya harus dikelola sesuai
kaidah-kaidah pedagogik dan ilmiah.
Guru harus mengikuti perubahan
dengan mengubah pola pikir terbuka terhadap perubahan. Guru wajib mengikuti
atau disertakan dalam program pelatihan dan pengembangan profesi yang bersifat
periodik. Guru dan tenaga kependidikan hendaknya dapat mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar-seminar, maupun kunjungan studi. Guru secara pribadi, dan sekolah secara kelembagaan, harus mencari solusi dan langkah-langkah strategis agar guru dapat mengikuti berbagai program peningatan pengetahuan dan keterampilan guna menunjang pembelajaran. Guru secara pribadi juga harus termotivasi dan
tak segan mengeluarkan biaya untuk pengembangan potensi didi. Studi banding penting untuk memperoleh patokan atas apa yang telah dilakukan dan apa-apa saja yang dilakukan oleh sekolah lain. Guru juga perlu menambah durasi membaca buku
atau hasil-hasil penelitian tentang pembelajaran dan pendidikan. Sekolah hendaknya dapat memiliki majalah pendidikan dan media komunikasi bagi guru yang idealnya menjadi sarana penyebarluasan
informasi dan berbagi pengalaman.
Reorientasi forum guru seperti MGMP diari orientasi proyek ke orientasi proses dan kinerja. Di beberapa daerah, MGMP
lebih bersifat formalistis dan berorientasi proyek. Secara konseptual forum sejawat
semacam MGMP merupakan media yang efektif untuk penyebarluasan informasi dan
pengetahuan tentang profesi. Dukungan pemerintah terhadap MGMP seharusnya
berorientasi pada proses dan kinerja kegiatan. Melalui forum seperti itu akan lahir inovasi
dan pembaruan-pembaruan yang belum pernah ada. Forum sejawat juga menjadi
pijakan bagi loncatan pengetahuan dan pengalaman para guru. (Bandar Lampung, Kamis, 28 Maret 2013)