n (Radar Lampung, Rabu, 4 Mei 2011)
Momentum Hari Pendidikan Nasional
(Hardiknas) sepantasnya diisi dengan kegiatan yang menggairahkan kembali
semangat mengembangkan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia
harus menjadi prioritas utama jika tidak ingin kalah dalam persaingan global.
Melalui pendidikan itulah pengembangan sumber daya manusia dilakukan.
Jika kita sepakat bahwa
pendidikan berlangsung sepanjang hayat, maka isu pendidikan melibatkan setiap
orang. Singkatnya, pendidikan adalah hajat hidup setiap orang sejak lahir
hingga meninggal dunia.
Ada banyak perspektif untuk
memotret dinamika pendidikan. Sama halnya dengan ada banyak pandangan dalam
memetakan masalah-masalah krusial di bidang pendidikan. Sebagian orang
melihatnya dari sudut pandang kebijakan dan regulasi maupun perencanaan.
Sebagian lain meninjau dari aspek praktik. Cara yang komprehensif dalam
memotret masalah-masalah pendidikan adalah dari semua segi. Termasuk aspek
filosofis pendidikan itu sendiri.
Meskipun demikian, dalam hemat
penulis, secara sederhana saat ini paling tidak ada tiga masalah mendasar dalam
pendidikan. Pertama, masalah kesempatan atau masalah akses warga terhadap
pendidikan. Yaitu bagaimana setiap warga negara dipastikan memperoleh hak akses
terhadap pendidikan.Kedua, masalah sarana dan
prasarana, yaitu bagaimana kesiapan dan ketersediaan secara memadai sarana dan
prasarana. Selain prasarana dasar, tentu saja harus pula mengikuti perkembangan
kemajuan di bidang teknologi. Hal ini penting karena pada dasarnya di belahan
dunia lain, praktik pendidikan juga berlangsung. Sehingga jika kita tidak ikut
menyesuaikan dengan kemajuan teknologi, maka dalam kancah global pada akhirnya
akan tetap berada di belakang. Ketiga, masalah yang berkaitan
dengan tenaga pendidik, baik dari segi kualitas maupun persebaran
antar-wilayah. Kesenjangan yang terjadi di bidang kualitas guru, misalnya,
berdampak pada lemahnya daya saing lulusan suatu lembaga pendidikan
dibandingkan dengan lembaga pendidikan yang lain. Selain itu, pemerataan
penempatan tenaga pendidik, baik dari segi relevansi bidang studi maupun
daerah. (lanjut*****)