Dwi Rohmadi Mustofa: Rapat Koordinasi Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Se-Sumbagsel

Minggu, 08 Maret 2020

Rapat Koordinasi Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Se-Sumbagsel

BANDAR LAMPUNG - Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) Se-Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) mengadakan rapat koordinasi di Hotel Golden Tulip Springhill Bandar Lampung, Jumat dan Sabtu, 6 - 7 Maret 2020.

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pringsewu Dwi Rohmadi Mustfa,M.Pd., bersama Nurhadi Kusuma, MM. (Ketua LPM) turut dalam kegiatan ini.

Rapat koordinasi pimpinan ini dihadiri oleh 46 rektor/ketua perguruan tinggi. Agendanya membahas tentang potensi SDM khususnya Sarjana agar siap bersaing di tingkat nasional maupun regional menyongsong kampus merdeka.

Rakor juga membahas tentang meningkatkan peran alumni perguruan tinggi pada tataran keahlian, profesionalisme dan praktisi dalam mengelola SDA maupun SDM yang ada di Sumbagsel.

Turut menjadi narasumber dalam kegiatan ini, antara lain Koordinator Kopertais Wilayah VII yang juga Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Drs. HM. Sirozi, Ph.D, Sekretaris Kopertais VII Sumbagsel Drs. H. Herizal, M.A, para narasumber Prof. Dr. Tulus Suryanto, M.M., Akt., CA (UIN Raden Intan Lampung), Dr. Yoris Adi Maretta, M.Pd. (Universitas Negeri Semarang) dan Ketua Forum PTKIS Wilayah VII Drs. H. Taufik Sakni, M.Pd.I.

Rakor Pimpinan PTKIS Kopertais VII Sumbangsel

Dr. Yoris Adi Maretta, M.Pd. (Universitas Negeri Semarang)

Rakor Pimpinan PTKIS Kopertais VII Sumbangsel

Koordinator Kopertais Wilayah VII yang juga Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Drs. HM. Sirozi, Ph.D.

Prof. Tulus Suryanto

Koordinator Kopertais Wilayah VII yang juga Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Drs. HM. Sirozi, Ph.D.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENDIDIKAN ADALAH INVESTASI

Investasi dalam pendidikan terkait dengan biaya pendidikan itu sendiri dan biaya yang merupakan peluang dan kesempatan penghasilan apabila peserta didikk itu bekerja atau berproduksi dan menghasilkan barang maupun jasa yang bisa dinilai sebagai pendapatan. Dalam konteks pendidikan hal itu berarti juga adalah biaya pendidikan (investasi). Jadi pendidikan memang mahal. Tetapi, manfaat (benefit) yang diperoleh juga merupakan kumulasi dan efek berlipat yang amat banyak. Bahkan secara umum dapat dijelaskan jika masyarakat berpendidikan baik, maka pemerintahan (negara dan bangsa) juga akan baik.

MENGABDI PADA PENDIDIKAN

Mari kita selalu berpikir untuk memberikan kontribusi yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan. Tanggung jawab negara semestinya paling besar dalam mengurusi pendidikan. Kritik saran dan pendapat, juga bentuk partisipasi demi memajukan pendidikan. Kritik yang disampaikan dengan elegan dan tanpa pretensi dan tendensi negatif, niscaya lebih bermartabat. Bagi pemerintah dan penyelenggara pendidikan, hendaknya menjadikan kritik, saran, pendapat, dsb sebagai bagian dari usaha memperbaiki secara terus menerus mutu pendidikan di Indonesia.

NASIHAT

Setiap nasihat pertama-tama ditujukan kepada pemberi nasihat itu sendiri.
- Merasa diri paling berjasa, hanya akan mengukuhkan sikap arogan dan tidak tidak akan pernah menghargai orang lain.
- Kesempatan itu sesungguhnya datang berkali-kali. Ketika kesempatan pertama belum dapat diraih, maka akan terbuka kesempatan-kesempatan berikutnya. Hanya memang, kesempatan berikutnya itu memiliki nilai yang berbeda.
- Semakin mudah mengucap janji, semakin ringan mengingkari. Semakin banyak yang diucapkan, semakin banyak yang dilupakan.