Guna mengoptimalkan Tridarma perguruan tinggi, STIT Pringsewu menggandeng Istanbul Foundation, Turki. Naskah kerjasama itu ditandatangani antara Ketua STIT Pringsewu Dwi Rohmadi Mustofa, M.Pd., dengan Head of Istanbul Foundation Mr. Said Yuce, MA., di Indralaya, Sumatera Selatan, Kamis, 18 Juli 2019.
Kerjasama ini mencakup semua bidang Tridarma PT, di antaranya penelitian, publikasi, penulisan jurnal, pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, pelatihan, lokakarya, seminar, dan sebagainya.
Penandatanganan ini dirangkai dengan Seminar International dengan tema Reactualization of Education Based on Al Qur’an, In Development World, yang dihelat di kampus STIT Al-Qur’an Al-Ittifaqiyah, Indralaya.
Ketua STIT Pringsewu Dwi Rohmadi mengungkapkan, pihaknya bersyukur bisa bermitra dengan Istanbul Foundation Turki, yang memang konsen dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Lembaga ini telah bekerjasama dengan banyak perguruan tinggi di lebih dari 100 negara.
“Kami juga fokus pada peningkatan mutu proses pendidikan dan penelitian, sehingga kerjasama ini berkontribusi yang sangat bermakna,” ujarnya.
Melalui forum seminar, Dwi Rohmadi melanjutkan, dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik (best practis) manajemen lembaga dan sebagainya.
Selain itu juga mendalami topik-topik yang menjadi tantangan baik di bidang pendidikan, keagamaan, sosial, humaniora, dan lain sebagainya yang dihadapi bangsa Indonesia.
Seminar Internasional itu sendiri menghadirkan enam narasumber antara lain Prof. Alparcian Acikgenc, Ph.D., Prof. Ahmet Kayacik, Ph.D., Dr. Osman Yapar, Dr. Afriyantoni, Bahrum Amir, M.Pd., dan Prof. Dr. Syaripuddin Basyar.*
Penandatanganan ini dirangkai dengan Seminar International dengan tema Reactualization of Education Based on Al Qur’an, In Development World, yang dihelat di kampus STIT Al-Qur’an Al-Ittifaqiyah, Indralaya.
Ketua STIT Pringsewu Dwi Rohmadi mengungkapkan, pihaknya bersyukur bisa bermitra dengan Istanbul Foundation Turki, yang memang konsen dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Lembaga ini telah bekerjasama dengan banyak perguruan tinggi di lebih dari 100 negara.
“Kami juga fokus pada peningkatan mutu proses pendidikan dan penelitian, sehingga kerjasama ini berkontribusi yang sangat bermakna,” ujarnya.
Melalui forum seminar, Dwi Rohmadi melanjutkan, dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik (best practis) manajemen lembaga dan sebagainya.
Selain itu juga mendalami topik-topik yang menjadi tantangan baik di bidang pendidikan, keagamaan, sosial, humaniora, dan lain sebagainya yang dihadapi bangsa Indonesia.
Seminar Internasional itu sendiri menghadirkan enam narasumber antara lain Prof. Alparcian Acikgenc, Ph.D., Prof. Ahmet Kayacik, Ph.D., Dr. Osman Yapar, Dr. Afriyantoni, Bahrum Amir, M.Pd., dan Prof. Dr. Syaripuddin Basyar.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar