***Artikel ini dimuat Harian Radar Lampung, Sabtu, 11 Juni 2011***
Salah satu tema penting di antara berbagai diskusi tentang pendidikan
adalah bagaimana menciptakan pendidikan yang humanis. Pendidikan yang humanis
adalah esensi dari seluruh proses pendidikan. Ia mengisyaratkan pentingnya
penghargaan terhadap dimensi kemanusiaan.
DIMENSI kemanusiaan itu
menyangkut banyak aspek. Sebagai contoh, dimensi kemanusiaan yang harus
dikelola oleh suatu lembaga pendidikan itu di antaranya; keragaman latar
belakang peserta didik sebagai input suatu lembaga pendidikan, dan individu
peserta didik yang niscaya bersifat unik (berbeda satu dengan yang lain).
Pendidikan yang humanis
meniscayakan suatu proses pembelajaran di lembaga pendidikan yang dilandaskan
pada konsep dan ilmu pendidikan, guru dan tenaga kependidikan yang menjiwai
profesi kependidikan, lingkungan fisik yang kondusif, perlengkapan yang
memadai, dan sebagainya.
Jika beberapa contoh aspek-aspek
pendidikan tersebut mampu diterapkan, maka suatu lembaga pendidikan menjadi
suatu mercusuar yang menerangi sekitarnya. Lembaga pendidikan menjadi arena
persemaian generasi muda harapan bangsa, menjadi lingkungan yang melejitkan
kreativitas, kejujuran, keikhlasan, kerjasama. Lembaga pendidikan menjadi
pembangkit potensi-potensi yang ada dalam diri anak-anak peserta didik, dan sebagainya. Lembaga pendidikan menjadi
pembebas dari keterbelengguan ketidaktahuan, perasaan rendah diri. Ia bisa
menjadi kekuatan yang melepaskan peserta didik dari sikap arogansi dan
kesombongan. (lanjut*****)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar