Selasa, 22 November 2011

Menjadi Guru di Era Informasi (Refleksi Hari Guru, 25 November)


(Artikel ini dimuat RADAR LAMPUNG, Rabu, 23 November 2011)
Secara filosofis, menjadi guru meniscayakan panggilan jiwa dan dedikasi bagi kemanusiaan. Implikasinya adalah melakoni profesi dengan keihklasan, kebebasan, dan keseriusan yang mendalam, menyebarluaskan nilai-nilai dan meninggikan martabat umat.  
 PERTANYAANNYA adalah, adakah profil guru seperti itu sekarang? Mengapa seseorang mesti menjadi guru dan bukan memilih profesi yang lain? Bagaimana ia melaksanakan misi menjadi guru?
Menjadi guru di era teknologi informasi merupakan pilihan unik. Karena banyak pilihan seseorang untuk suatu profesi. Bahkan menjanjikan karier dan peluang pengembangan diri.
Pertimbangan dalam memilih profesi guru sekarang, tentu berbeda dengan pertimbangan para guru kita, ketika dulu mereka memutuskan untuk menjadi guru. Iklim sosial dan politik dalam tata kehidupan berbangsa dan bernegara juga telah berubah. Model penanaman disiplin, pembiasaan aktivitas positif, dan cara-cara belajar sekarang sudah berkembang.
Guru sekarang mendidik anak-anak yang memiliki akses yang luas terhadap informasi. Siswa dapat mengetahui berbagai informasi dari banyak sumber. Menjadi guru sekarang adalah menjadi fasilitator belajar bagi siswa. (*****lanjut)

Tidak ada komentar: