Salah satu dimensi
yang menjadi tantangan sekaligus peluang dalam pendidikan adalah kemajuan di
bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). TIK menjadi tantangan karena
mengandung dampak negatif jika salah dalam penggunaan dan pemanfaatan. TIK
merupakan peluang, jika mampu dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran
peserta didik.
SEKARANG, TIK telah menjadi istilah untuk menunjuk pada penggunaan
alat komunikasi dan informasi dan pemanfaatan informasi untuk berbagai
kepentingan. Hampir semua sendi kehidupan sekarang menggunakan TIK untuk
memudahkan pekerjaan. Militer, perusahaan, instansi pemerintah, institusi
penegak hukum, lembaga pendidikan, dan sebagainya, semuanya mengadopsi
TIK untuk menunjang kelancaran aktivitasnya.
Bagi pengelola media
massa, TIK dimanfaatkan untuk menghimpun informasi, pencetakan, penyiaran, dan
desain komunikasi visual. Aparat penegak hukum memanfaatkannya untuk menelusuri
rekam jejak suatu kasus, seperti penyadapan, perekaman peristiwa, maupun
sebagai penunjang alat bukti. Tim penolong, memanfaatkan untuk menemukan lokasi
peristiwa musibah, dan sebagainya.
Manfaat atas
penggunaan TIK terkadang tidak disadari oleh penggunanya. Hal ini karena
seakan-akan TIk sudah tersedia begitu saja (given).
Padahal proses perkembangannya melibatkan para ahli dari berbagai disiplin
keilmuan. Dampak yang terkadang juga tidak disadari adalah terjadinya kejutan
budaya.
Dalam konteks
pembelajaran, sebenarnya, TIK mengisyaratkan suatu kemungkinan belajar secara
massal, menembus ruang dan waktu, kecepatan, keterbukaan, dan sekaligus hemat
biaya. Pemanfaatan TIK secara tepat akan menghasilkan revolusi belajar pada
diri setiap orang.(*****lanjut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar