Rabu, 14 September 2011

PERS & OPNI PUBLIK

(Artikel ini dimuat Lampung Post, Kamis, 11Agustus 2011)
Kata “pers” seakan memiliki daya magis yang diidentikkan dengan “keberanian dan kebebasan”.
Di era perjuangan kemerdekaan, pers menjadi alat perjuangan untuk mewujudkan suatu bangsa dan negara yang merdeka. Melalui pers, dibangun kesamaan gagasan untuk bangkit melawan penjajahan. Melalui pers pula disebarluaskan semangat dan keberanian untuk mengungkapkan pendapat. Tapi, apakah gambaran seperti itu masih relevan dengan situasi dan kondisi sekarang? Era kemajuan teknologi komunikasi mengubah model, cara, dan kebiasaan manusia dalam berkomunikasi. Demikian pula media komunikasi massa, yang juga telah bergeser dalam bentuk dan cara. Pers sekarang memiliki ciri yang berbeda dengan pers masa lalu. Pers era kini adalah pers yang mampu menembus batas ruang, waktu, dan keterbatasan biaya. Suatu peristiwa negara yang berada di belahan dunia lain, bisa dilaporkan secara seketika melalui media radio atau televisi.Paralel dengan media elektronik, media massa cetak telah bermetamorfosis menjadi media massa yang sifatnya khas. Kekhasan itu dapat berupa segmentasi pembacanya, misalnya kelompok hoby, kelompok profesi, dan sebagainya, atau berupa media komunitas. Dapat dilihat, sekarang hampir di setiap daerah, memiliki penerbitan media massa cetak.

Tidak ada komentar: