Selasa, 20 Oktober 2009

FAKTOR-FAKTOR DOMINAN YANG TERKAIT DENGAN KEPUASAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN

KERANGKA DASAR PENELITIAN
BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perpustakaan dewasa ini telah berkembang pesat, dan mencapai tahap modern. Jika dulu perpustakaan didefinisikan sebagai kumpulan buku dalam sebuah gedung, maka definisi itu sekarang telah mengalami pergeseran. Definisi perpustakaan sekarang merujuk pada pengertian sekumpulan informasi yang dikelola secara sistematis oleh pengelola yang profesional dan melayani penggunanya dengan baik. Perpustakaan dengan demikian menjadi pusat pengelolaan informasi, penyebaran informasi, sumber belajar dan penunjang pembelajaran.
Secara fisik perpustakaan juga semakin mengalami pergeseran dari sekumpulan buku dalam suatu ruangan atau gedung, kini perpustakaan lebih menekankan pada pengelolaan informasi secara elektronik/digital. Oleh karena itu data atau informasi yang ada di perpustakaan tidak selalu menunjukkan ada pada satu tempat. Data atau informasi yang dapat diperoleh dari perpustakaan bisa saja berasal dari luar ruang/gedung perpustakaan itu sendiri.
Singkatnya perpustakaan dewasa ini dikelola berdasarkan suatu sistem yang memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi. Penerapan teknologi pada perpustakaan membawa dampak antara lain (Priyanto, 2009) pada gedung, koleksi perpustakaan, dan pustakawan.
Saat ini berkembang pandangan bahwa perpustakaan merupakan intelegent building dalam artian bahwa perpustakaan merupakan bangunan yang efisien dalam penggunaan, maksimal dalam pemanfaatan, dan efektif dalam pelayanan.
Penelusuran informasi sekarang menggunakan mesin pencari (search engine). Pada perpustakaan tertentu, telah digunakan aplikasi (software) khusus, yang dinilai sesuai dengan kebutuhannya.
Perpustakaan dipandang sebagai bidang layanan atau service. Oleh karena itu pelayanan menjadi tolok ukur keberhasilan tugas perpustakaan. Pelayanan yang baik secara teoretik menunjukkan kinerja perpustakaan yang baik pula.
Perpustakaan sekolah atau perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penting dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Perpustakaan kini dipandang bukan hanya sebagai penunjang, tetapi merupakan faktor utama keberhasilan proses pendidikan. Perpustakaan perguruan tinggi diharapkan mampu menyediakan data atau informasi yang dibutuhkan oleh warga kampusnya, mampu mengakomodasi aspirasi staf, menjadi tempat yang nyaman untuk belajar mandiri, tata ruang, dan sarana fisik yang fleksibel dan kompak.
Oleh karena itu perpustakaan dituntut memberikan pelayanan yang terbaik, yang mencakup pelayanan tepat, cepat, ramah, dan mengikuti perkembangan teknologi informasi.
Perpustakaan pada perguruan tinggi merupakan institusi yang dibangun dalam rangka memenuhi kebutuhan civitas akademika terhadap informasi, data, teori-teori, bahan-bahan pembelajaran, dan hasil-hasil penelitian.
Pada awalnya, perpustakaan di tingkat program studi, dapat saja merupakan ruang baca dengan koleksi yang masih terbatas pada bahan-bahan penunjang perkuliahan dan program studi. Koleksinya pun terbatas dalam jumlah judul buku maupun eksemplarnya. Demikian juga koleksi jurnal, majalah, dan karya ilmiah masih sangat terbatas. Pengelolaannya pun pada awalnya belum menerapkan sistem pengelolaan perpustakaan pada umumnya. Dalam arti bahwa koleksi yang ada tidak dilakukan katalogisasi atau klasifikasi, peminjaman dilakukan dengan pencatatan seadanya, dan penyusunan/peletakan koleksi juga tidak teratur. Sedangkan ruangan yang digunakan sebagai ruang baca juga kurang mendukung untuk kenyamanan belajar, yang digunakan sekaligus sebagai tempat rak buku. Ruang ini dapat dilengkapi dengna kursi baca maupun sofa.
Meskipun demikian, secara bertahap dan berlanjut, koleksi buku baik dalam judul maupun jumlah eksemplar harus ditingkatkan. Jurnal, majalah, dan terbitan berkala pun demikian. Koleksi pustaka dalam bentuk CD Rom juga harus tersedia, seiring dengan berkembangnya media penyimpanan. Bahkan kini fasilitas hotspot untuk mengakses internet dan unit komputer workstation dalam perpustakaan merupakan kebutuhan pengguna sekarang. Sedangkan fasilitas hotspot dapat dimanfaat pada seluruh area kampus.
Laju perkembangan jumlah mahasiswa dan penambahan fasilitas kampus termasuk di dalamnya adalah penyediaan perpustakaan dengan segala sarana dan prasarananya termasuk sumber daya manusia masih belum menunjukkan kondisi yang ideal. Rasio jumlah tenaga staf pendukung dengan jumlah mahasiswa, rasio dosen dengan mahasiswa dan sebagainya masih terjadi kesenjangan.
Sebagai organisasi atau institusi yang berfungsi memberikan fasilitas pembelajaran, maka organisasi itu juga diharapkan menerapkan prinsip belajar dan pembelajaran. Demikian juga penyediaan sarana dan prasarana penting harus selalu diorientasikan kepada kepentingan warga belajar.
Khusus terkait dengan perpustakaan, permasalahan yang dapat diamati terutama terkait dengan sikap dan perilaku manusia, keterbatasan jumlah koleksi, keterbaruan koleksi, fasilitas akses internet yang pada waktu-waktu tertentu dirasakan lambat, kurangnya luasan area baca, dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas tampak jelas bahwa perpustakaan merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi. Penyelenggaraan pelayanan dan sikap pengguna perpustakaan merupakan unsur penting yang perlu dianalisis dan senantiasa ditingkatkan efektivitasnya dalam rangka pelaksanaan peran dan fungsi perpustakaan.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik faktor-faktor determinan yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna perpustakaan.

2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan sementara dapat diidentifikasi beberapa permasalahan antara lain sebagai berikut:
1. Belum maksimalnya pemanfaatan perpustakaan oleh civitas akademika.
2. Belum semua fungsi-fungsi perpustakaan dilaksanakan.
3. Tidak semua civitas akademika memahami cara menelusuri informasi yang dibutuhkan.
4. Sarana dan prasarana penunjang perpustakaan belum mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi.
5. Kurangnya keterampilan petugas perpustakaan dalam memberikan pelayanan.
6. Terbatasnya alokasi anggaran untuk menambah jumlah koleksi.
7. Belum maksimalnyua dukungan/komitmen dari pimpinan.
8. Rendahnya antusiasme/sikap pengguna, yang sebagian besar masih terlalu mengandalkan kepada petugas perpustakaan.

3. Rumusan Masalah
Faktor-faktor determinan apa saja yang mempengaruhi kepuasan pengguna perpustakaan?

4. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui faktor-faktor determinan yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna perpustakaan.

5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai kontribusi terhadap program studi dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan perpustakaan.
2. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan mengembangkan sumber daya perpustakaan.
3. Sebagai acuan dalam memberikan bimbingan pengguna perpustakaan.
4. Sebagai acuan bagi penelitian-penelitian sejenis di masa datang.
5. Menambah khasanah literatur di bidang sumber daya informasi


BAB II. LANDASAN TEORI

Regulasi tentang perpustakaan di Indonesia, terbaru dengan disahkannya Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan tanggal 1 Nopember 2007. Dalam UU Nomor 43 Tahun 2007 tersebut dinyatakan bahwa Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekan secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.
Selanjutnya ditegaskan yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan.
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur yang sangat penting terhadap pencapaian visi dan misi lembaga. Oleh karena itu maka visi perpustakaan disusun berdasarkan visi perguruan tinggi yang bersangkutan.
Manajemen perpustakaan menggunakan teknologi informasi untuk menjamin efektivitas pengelolaan dan efisiensi.
Berbagai penelitian telah dilakukan dalam rangka mencari informasi tentang efektivitas pengelolaan perpustakaan pada lembaga pendidikan. Penelitian terkait perpustakaan itu dilakukan baik oleh pustakawan, kalangan pendidik maupun oleh mahasiswa.
Faktor-faktor dalam pengelolaan perpustakaan di antaranya, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran, perlengkapan, bahan pustaka, dan teknologi informasi.
Ada berbagai model dalam mengukur kinerja perpustakaan (Arwendria, 2009; Purnomowati, 2003) yang mengacu pada model-model yang dikembangkan oleh lembaga-lembaga atau asosiasi perpustakaan-perpustakaan di luar negeri. Dalam hal ini dapat diberikan contoh seperti Benchmarking atau pengukuran kinerja perpustakaan berdasarkan ISO 11620: 1998. Pada dasarnya pengukuran kinerja maupun pengkajian tentang perpustakaan diperlukan dalam rangka memberikan umpan balik kepada pengelola perpustakaan itu sendiri untuk dijadikan bahan perbaikan atau peningkatan pelayanan.
Jika perpustakaan dipandang sebagai suatu institusi penyedia jasa layanan, maka penelitian tentang perpustakaan pada dimensi kepuasan pengguna dapat dianggap penting dalam rangka mencari data empirik tentang apa yang telah dilakukan oleh perpustakaan.
Banyak standar ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perpustakaan. Beberapa organisasi seperti EAL (1995), CRANFIELD, MIEL2 (1997), Van House (1990), IFLA (1996) dan ISO 11620 (1998) memberikan ukuran-ukuran yang jelas terhadap indikator yang digunakan.
IFLA (1996) dalam panduannya Measuring quality: international guidelines for performance measurement in academic libraries memberikan standar ukuran yang berorientasi pada pemakai dan keefektifan layanan yang diberikan, terutama pada perpustakaan perguruan tinggi. Tedapat 16 indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja perpustakaan seperti berikut ini.
• kepuasan pemakai (termasuk jasa yang digunakan secara remote);
• umum (jam buka perpustakaan dibandingkan dengan permintaan);
• penyediaan dan temu kembali dokumen (expert checklists, pemanfaatan koleksi,
• Penggunaan koleksi berdasarkan subjek, dokumen yang tidak digunakan);
• pertanyaan dan layanan referensi (rerata pertanyaan yang terjawab);
• penelusuran informasi (penelusuran bahan pustaka yang diketahui, penelusuran subjek);
• pengadaan dan pengolahan dokumen (pengadaan, pengolahan);
• peminjaman dan pengembalian dokumen (waktu); dan
• ketersediaan (proporsi dokumen yang tersedia segera sesuai dengan permintaan).
International Standards Organisation (1998) menerbitkan ISO/DIS 11620 Information and documentation—Library Performance Indicators yang mendata indikator-indikator yang dapat digunakan oleh berbagai jenis perpustakaan.

BAB III. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan survey terhadap pengguna perpustakaan dalam rangka mengetahui tingkat kepuasan, dengan tujuan memberikan umpan balik bagi perbaikan dan peningkatan kualitas layanan.
Pengumpulan data menggunakan angket yang dikembangkan dari berbagai sumber dan teori yang ada.
Responden penelitian adalah pengguna perpustakaan yang bersedia mengisi angket, dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Analisis data dengan pendekatan deskriptif dan kualitatif. Rumus statistika yang akan digunakan untuk menganalisis adalah Regresi Linier Berganda. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel dan grafik serta deskripsi.


DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku
Abbas, Syahrizal. 2008. Manajemen Perguruan Tinggi: Beberapa Catatan. Jakarta: Prenada Media bekerjasama dengan CIDA dan Departemen Agama RI
Basuki, Sulistyo. 2003. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Harsono. 2008. Model-model Pengelolaan Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Lasa, Hs., 2009. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book Publisher
Pendit, Putu Laxman, dkk. 2007. Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. Seri Perpustakaan dan Informasi 1. Jakarta: Sagung Seto
Priyanto, Ida F. 2009. Perpustakaan, Pustakawan, dan Pengaruh Teknologi Informasi. Materi Pelatihan Teknologi Perpustakaan di UGM, Yogyakarta, 1 September 2009.
Purnomowati, Sri. 2003. Indikator Kinerja Perpustakaan, Majalah Baca No 27 (2) 2003 p 35 - 44, Jakarta: PDII – LIPI
Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2008. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Riduwan. 2009. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta
Rimbarawa, Kosam., dan Supriyanto. 2006. Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan. Jakarta: IPI PD-DKI dan Sagung Seto
Surtiawan, Dwi. 2006. Kepuasan Pemakai dan Peningkatan Kualitas Berbasis Pemakai: Pendekatan Manajemen Pemasaran sebagai Paradigma Baru Perpustakaan. Makalah tidak diterbitkan. Lomba Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Pustakawan, Yogyakarta
Sutarno, NS. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
________. 2004. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Samita Media Utama
Suwarno, Wiji. 2007. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan: Sebuah Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Tjiptono, Fandy. 2005. Prinsip-prinsip Total Quality Service. Edisi Kelima. Yogyakarta: Penerbit ANDI
________. 2004. Manajemen Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Penerbit ANDI
Zethaml, Valarie A. dan Mary Jo Bitner. 1996. Service Marketing. New York: McGraw Hill.
- Sumber Lain
http//:www.ipiperin.wordpress.com diakses Selasa, 29 September 2009 pukul 11.00
http://arwendria.wordpress.com/2009/07/03/evaluasi-kinerja-perpustakaan/ diakses Selasa, 29 September 2009
http://ibweb.anglica.ac.uk/about/files/LibQUAL.pdf., diakses Rabu, 30 September 2009
Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan

Tidak ada komentar: